SMP NEGERI 1 MALEBER SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN)

Selasa, 22 November 2016

MASYAAALLAH TERNYATA SHALAT TAHAJUD MAMPU MENGHANCUR KAN PENYAKIT KANKER MEMAMITIKAN BERIKUT KISAHNYA (KISAH NYATA)

Suatu riset ilmiah menunjukkan, shalat tahajud membebaskan seseorang dari berbagai penyakit. Berbahagialah Anda yang rajin shalat tahajud. Di satu segi pundi­-pundi pahala Anda semakin jadi tambah, di sisi lain, Anda juga dapat memetik keuntungan jasmaniah. Insya Allah, Anda akan terbebas dari pelbagai penyakit. Ini bukanlah ungkapan teoritis semata, tetapi telah diuji serta dibuktikan melalui riset ilmiah. Penelitinya dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya, Mohammad Sholeh, dalam usahanya mencapai gelar doktor. Sholeh melakukan riset pada para siswa SMU Lukmanul Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya yang dengan cara teratur memang menunaikan shalat tahajud. Ketenangan Shalat tahajud yang dilakukan di penghujung malam yang sunyi, kata Sholeh, bisa menghadirkan Ketenangan. Sesaat ketenangan itu sendiri dapat dibuktikan dapat tingkatkan ketahanan badan imunologik, kurangi resiko terkena penyakit jantung serta tingkatkan usia harapan hidup. Sebaliknya, bentuk-­bentuk tekanan mental seperti Stress maupun Depresi membuat seorang rawan pada beragam penyakit, infeksi serta mempercepat perkembangan sel kanker dan tingkatkan metastasis (penyebaran sel kanker). Tekanan mental tersebut berlangsung disebabkan masalah irama sirkadian (siklus bioritmik manusia) yang ditandai dengan peningkatan Hormon Kortisol. Butuh diketahui, Hormon Kortisol itu biasa digunakan sebagai tolok ukur untuk tahu keadaan seorang apakah jiwanya tengah diserang stres, depresi atau tak. Untungnya, kata Sholeh, Stres Dapat Dikelola. Serta pengelolaan ini dapat dilaksanakan lewat cara mendidik atau mungkin dengan langkah Tehnis Relaksasi atau Perenungan/Tafakur dan umpan balik hayati (bio feed back). " Nah, shalat tahajud mempunyai kandungan segi meditasi serta relaksasi hingga bisa dipakai sebagai coping mechanism atau pereda stres yang bakal tingkatkan ketahanan badan seorang dengan cara alami ", terang Sholeh dalam disertasinya berjudul Dampak Shalat Tahajud Pada Penambahan Pergantian Tanggapan Ketahanan Badan Imunologik. Tahajud mesti dengan cara Ikhlas & Kontinyu Tetapi ketika yang sama, shalat tahajud juga Dapat Mendatangkan Stres, terutama apabila Tak Dikerjakan Dengan cara Ikhlas serta Kontinyu. " Bila tak dikerjakan dengan ikhlas, akan berlangsung kegagalan dalam melindungi homeostasis atau daya adaptasi pada pergantian pola irama perkembangan sel yang normal, namun bila digerakkan dengan ikhlas serta kontinyu bakal sebaliknya ", tuturnya pada Republika. Dengan demikian, keikhlasan dalam menggerakkan shalat tahajud jadi sangat utama. Sampai kini banyak kiai, serta intelektual memiliki pendapat bahwa ikhlas adalah masalah mental­psikis. Berarti, cuma Allah swt yang tahu serta mustahil bisa dibuktikan dengan cara ilmiah. Tetapi melalui penelitiannya, Sholeh memiliki pendapat lain. Ia meyakini, dengan cara medis, ikhlas yang dilihat sebagai suatu hal yang misteri ini bisa dibuktikan dengan cara kuantitatif lewat indikator sekresi hormon kortisol. " Keikhlasan Anda dalam shalat tahajud bisa dimonitor melalui irama sirkadian, terlebih pada sekresi hormon kortisolnya ", kata pria yang mencapai gelar doktor pada bagian psikoneoroimunologi dari Fakultas Kedokteran Kampus Airlangga itu. Diterangkan Sholeh, bila ada seorang yang rasakan sakit sesudah menjalankan shalat tahajud, kemungkinan besar ini terkait dengan kemauan yg tidak ikhlas, hingga tidak berhasil pada pergantian irama sirkadian itu. Masalah penyesuaian itu tercermin pada sekresi kortisol dalam serum darah yang semestinya alami penurunan pada malam hari. Jika sekresi kortisol terus tinggi, jadi produksi tanggapan imunologik bakal alami penurunan hingga menyebabkan timbulnya masalah kesehatan pada badan seorang. Sedang sekresi kortisol alami penurunan, jadi tanda-tandanya yaitu terjadinya produksi tanggapan imunologik yang bertambah pada badan seorang. Kemauan yang tidak ikhlas, kata Sholeh, bakal menyebabkan Kekecewaan, Persepsi Negatif, serta Rasa Tertekan. Perasaan negatif serta tertekan ini jadikan seorang rawan terhadap serangan stres. Dalam keadaan stres yang berkelanjutan yang ditandai dengan tingginya sekresi kortisol, jadi hormon kortisol ini bakal melakukan tindakan sebagai imunosupresif yang menghimpit proliferasi limfosit yang bakal menyebabkan imunoglobulin tidak terinduksi. Lantaran imunoglobulin tak terinduksi jadi system ketahanan badan bakal alami penurunan hingga rawan terserang infeksi serta kanker. Kanker, seperti di ketahui, yaitu perkembangan sel yg tidak normal. " Nah, kalau melakukan shalat tahajud dengan ikhlas serta kontinyu akan merangsang perkembangan sel dengan cara normal hingga membebaskan pengamal shalat tahajud dari beragam penyakit serta kanker (tumor ganas), " kata alumni Pesantren Lirboyo Kediri Jawa timur itu. Menurut dia, shalat tahajud yang digerakkan dengan pas, kontinyu, khusuk, serta ikhlas bisa menyebabkan persepsi serta motivasi positif sehingga menumbuhkan coping mechanism yang efisien. Sholeh menuturkan, tanggapan emosional yang positif atau coping mechanism dari dampak shalat tahajud itu jalan mengalir pada badan serta di terima oleh batang otak. Sesudah diformat dengan bhs otak, lalu ditrasmisikan ke salah satu sisi otak besar yaitu Talamus. Lalu, Talamus menghubungi Hipokampus (pusat memori yang vital untuk mengkoordinasikan semuanya yang diserap indera) untuk mensekresi GABA yang bertugas sebagai pengontrol tanggapan emosi, dan menghalangi Acetylcholine, serotonis serta neurotransmiter yang lain yang menghasilkan sekresi kortisol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar